got sound?

| weblog | wishlist | books | snapshots | contact |



Tuesday, August 30, 2005
languages i (sorta) know

Indonesian...

Bahasa Indonesia is essentially a constructed language designed to fool foreigners into thinking Indonesia is a monoculture.
--John Cowan

Malay is essentially Indonesian as spoken by Englishmen.
--Amber Adams

Conversely, Indonesian is essentially Malay as spoken by Dutchmen.
--Amber Adams

Indonesian and Tagalog are essentially flowing water -- Indonesian a swiftly flowing brook and Tagalog water going over rapids.
--Adam Walker

English...

English is essentially the devil's attempt to reverse the curse of Babel by making a world language from the most difficult language in the world.
--qaya

English is essentially bad Dutch with outrageously pronounced French and Latin vocabulary.
--Eugene Holman

English is essentially all exceptions and no rules.
--Jonathan Bettencourt

Inglish iz issenshali a langwidje dhat, wen rittun fonetkli, iz ilejibul tu netiv spikerz.
--Peter Bleackley

English is essentially the language of people who think that everybody else speaks their language. French is essentially the language of people who think that everybody else should speak theirs.
--Peter Bleackley

American English is essentially a tool to keep a person from ever being able to speak another language.
--jmallett

Broken English is the language of international trade.
--John Naisbitt (via Daniel E. Huston)

American English is essentially British English without the funny accent. [Or is that Canadian English?]
--Aleks Dubh

(basic) Spanish...

Spanish is essentially Italian spoken by Arabs.
--Benct Philip Jonsson

Spanish is essentially a dialect of Californian English used for increasing the value of real estate. (Gee, wouldn't this faux Spanish strip mall be worth $200,000 more if it was called Plaza del Mucho Dinero?)
--Jeffrey Henning

(a little bit of) French...

Canadian French is essentially bad English as spoken by a Belgian with an inferiority complex.
--Ivan C. Amaya

French is essentially the linguistic equivalent of a really bad tailgating accident in which all the final consonants either are lost or stuck on the windshield of the next car.
--Hanbing Feng

and (barely), Dutch.

Dutch is essentially what you know to be English, only heard through lots of loud background noise.
--Dan Seriff

Dutch is essentially German as spoken by the members of a conspiracy who pretend not to speak German.
--John Cowan

as taken from here.


# | posted by emil @ 8/30/2005 10:22:00 a.m. |

Friday, August 12, 2005
shooting stars

they flicker above the earth, quick glimpses of lights, subtle and benign across the sky, zap, zap, zap. one after another. for a moment the night is slightly brighter than usual. zap. after about five seconds they stop. i wait, watching. the stars are all still, tiny little sparks gleam silently in contrast to the vast darkness behind them. i take a deep breath and a sip of my tea. the stars twinkle and i keep waiting. zap, another one. make a wish! make a wish! it's too late now, the flit was rapid and now it's gone again. i begin to hallucinate. i keep staring at one radiant star and suddenly a blast of even tinier sparks illuminates the darkness as far as my eyes can see. i begin to think that i can see that star is moving very slowly, sparkle, sparkle. zap. make another wish! i wish, i wish i can, shoot, i wish i can be happy, no that's not original, i wish i, there's too many i wishes pop in my head. pick one! zap. i'll wait for another one. i stare at the stars again and before i know it i begin to see things. i see imaginary lines connecting the stars, outlining rough shapes of a kite, an arrow, a crab. faux cancer and scorpio constellations that dissapear even before i quite grasp it. i think about zodiac signs, my past, present, my future. destiny, purpose of life. zap. that one was almost magical, almost surreal. zap, another one not too far. i begin to realize how cold the night is and try to go back to reality. but the next second i'm already absorbed with the stars' dazzles, again, watching one shimmers after one dims, again and again, in far less than split-second speed. sparkle, sparkle. i finish the last sip from my mug. zap. i wish i don't have to wish anything. zap. it's getting cold, mil, let's go inside.


# | posted by emil @ 8/12/2005 01:35:00 a.m. |

Wednesday, August 10, 2005
tentang berbahasa indonesia

ini mungkin, bila saya tidak salah, pertama kalinya saya menulis dengan bahasa indonesia setelah kurang lebih dua tahun. dengan "menulis" tentu yang saya maksud adalah menulis dengan intensi di luar komunikasi personal (maka saya tidak menghitung ratusan email yang telah saya kirim) dan dengan kata-kata yang saya pilih sendiri (maka saya tidak menghitung beberapa artikel yang telah saya terjemahkan). saya ingat dalam salah satu entri yang saya tulis tahun lalu, saya berusaha menjelaskan pilihan saya untuk menggunakan bahasa inggris dalam blog ini, yaitu untuk melatih kemampuan menulis saya dalam berbahasa inggris. ini terutama penting karena saya—sekarang saya sangat sadar dan menerima, walaupun awalnya dengan berat hati—bukanlah orang yang paling terlatih dalam berbahasa. saya tidak pernah mendapatkan nilai yang bagus dalam pelajaran bahasa indonesia, saya butuh waktu yang sangat lama untuk menguasai dan fasih dalam berbahasa inggris (bahkan sekarang pun seringkali grammar saya masih ngaco dan jauh dari sempurna), dan saya mengalami kesulitan yang luar biasa ketika saya memutuskan untuk belajar basic spanish dan french.

lalu mengapa sekarang saya memutuskan untuk mencoba berbahasa indonesia? well, mengapa tidak? saya kira sudah saatnya saya latihan untuk menulis dalam bahasa ibu saya ini. jadi tolong harap maklum kalau gaya menulis saya mungkin terlalu kaku, baku, tidak natural, atau malah sebaliknya. saya janji akan coba untuk lebih rileks pada entri berbahasa indonesia saya yang selanjutnya.

satu hal, diantara sekian, yang mendorong saya untuk mulai melatih lagi kemampuan bahasa indonesia saya adalah hobi saya untuk menonton film. dan belakangan ini saya banyak sekali menonton film-film non-hollywood serta film-film berbahasa asing, yang kemudian membuat saya ingin untuk belajar bahasa ketiga di luar bahasa inggris dan bahasa ibu. tetapi saya putuskan bahwa saya harus memperbaiki dengan baik dua bahasa yang saya telah kuasai terlebih dahulu sebelum belajar bahasa yang lain. jadi anggap saja bahwa tulisan ini adalah langkah awal bagi saya untuk mengapresiasi lebih baik bahasa yang sempat saya gunakan setiap hari pada 17 tahun pertama hidup saya.

entri-entri setelah ini tentu masih akan menggunakan bahasa inggris, lebih karena saya merasa nyaman menggunakannya daripada karena saya enggan berbahasa indonesia, tetapi mungkin saya akan menyelipkan satu dua entri dengan bahasa indonesia ketika saya ingin.

lucu. setelah saya baca ulang entri ini, saya pikir saya berusaha terlalu keras untuk menjustifikasi pilihan bahasa yang saya gunakan. padahal, really, who cares?


# | posted by emil @ 8/10/2005 01:20:00 a.m. |